Peluang dan kesempatan punya bisnis sendiri sudah terbuka lebar. Tapi, kembali lagi ke diri sendiri, mengenai kemampuan melihat peluang tersebut.
Mampu melihat peluang bisnis saja tidak cukup. Jika tidak disertai dengan aksi.
Kenapa demikian?
Tidak dimungkiri, setiap hari atau bahkan setiap saat, kita terpapar informasi dari berbagai platform, baik itu dari media massa atau media sosial.
Informasi tersebut beragam. Entah itu sifatnya berita, hiburan atau informasi yang menginspirasi untuk membangun sebuah ide bisnis.
Ada banyak kreator dari kalangan pebisnis yang membagikan pengalamannya dalam membangun usahanya.
Salah satunya Arli Kurnia. Melalui kanal YouTube pribadinya, sosok yang akrab disapa Arli ini bercerita mengenai pengalamannya membangun sebuah bisnis.
Pengalaman Arli Kurnia ini bisa dibilang sangat inspiratif. Ia berkisah, dirinya membangun bisnis dari modal Rp 900 ribu, hingga menghasilkan Rp 1,4 miliar.
Pencapaian itu dihasilkan hanya dalam kurun waktu 3 bulan. Bisnis yang dijalani bahkan dimulai tanpa hutang. Yah, disebutkan bahwa modal awalnya hanya Rp 900 ribu saja.
Hingga kini, Arli Kurnia cukup aktif membagikan tips dan trik membangun bisnis.
Tapi, seperti yang disebutkan di awal, bisa melihat peluang saja tidak cukup. Jika tidak dibarengi dengan aksi.
Lalu, bagaimana seharusnya memulai membangun bisnis?
Tahap Awal Membangun Bisnis
Jadi, kita bisa sepakat yah, bahwa membangun bisnis bisa-bisa saja dimulai dengan mudah. Asal ada kemauan.
Seperti Arli Kurnia yang membangun bisnisnya hanya dengan modal Rp 900 rb saja. Maka kita pun tidak menutup kemungkinan untuk bisa mengikuti jejak Arli Kurnia.
Nah, sekarang kan kita sudah dihadapkan dengan situasi yang serba online. Apa-apa serba online.
Kalian pun pastinya sudah familier dengan istilah bisnis online. Atau mungkin sudah punya bisnis online?
Yah, banyak dari pebisnis memulai bisnisnya secara online. Kemajuan teknologi ini sangat memberi pengaruh yang memudahkan membuka bisnis.
Kehadiran internet membuat kita bisa memulai bisnis bahkan tidak punya toko fisik. Yah, cukup punya produk, difoto, lalu dipasarkan secara online.
Kemudahan ini seharusnya menjadikan kita untuk tidak lagi punya alasan tidak memulai. Toh bisnis bisa berjalan hanya dengan modal kecil.
Selain efisiensi modal, bisnis online juga lebih memudahkan kita dalam menjangkau pasar lebih luas.
Yang mana, jika kita sudah punya toko online, memungkinkan konsumen datang dari berbagai penjuru.
Misalnya, lokasi dimana kita menjalankan bisnis online di Makassar, maka, kita bisa menarik konsumen dari wilayah lain. Misalnya dari Papua, Kendari, Palu, Kalimantan dan atau wilayah lainnya.
Nah untuk bisa mencapai itu, kamu membutuhkan yang namanya toko online atau website. Karena ciri bisnis disebut bisnis online jika memiliki toko online sendiri.
Oke, kamu mungkin sudah membangun toko online di market place seperti Shopee, Lazada, Tokopedia, Bukalapak, dan lain-lain, Akan tetapi, punya toko online sendiri dengan domain merek bisnis kamu, akan jauh lebih baik.
Alasannya?
Punya toko online yang domain atau alamat toko online sesuai dengan brand atau merek produk kamu akan meningkatkan kepercayaan calon konsumen.
Punya toko online di marketplace atau sosial media saja tidak cukup.
Kamu butuh membangun branding dengan punya toko online sendiri yang berdiri sendiri.
Dengan begitu, peluang muncul di mesin pencari dan menggaet calon konsumen lebih besar dibanding tidak punya toko online sendiri.
Untuk mewujudkan impian punya toko online sendiri, cukup dengan investasi modal Rp 1,6 juta saja. Harga ini sudah termasuk domain dan hosting selama satu tahun.
Start sekarang untuk memulai membangun branding secara mandiri dengan memiliki toko online pribadi.
Tampilan toko online bisa Anda pilih sesuai minat dan kebutuhan branding merek produk.
Informasi lebih lanjut klik link ini.